rayuan Gutsy Gibbon
beberapa hari lalu aku bertandang ke rumah seorang kawan di kawasan Jetis Wetan Surabaya (depan Royal Plaza). tanpa diduga, saat hendak undur diri, kawan tadi menyodorkan bungkusan plastik putih berisi 5 kepingan DVD repositori distro Ubuntu Linux 7.10. saat tulisan ini dibuat, Ubuntu Gutsy Gibbon ini merupakan rilis paling gres.
jujur saja, aku sempat gak percaya dengan kepingan DVD ini meski covernya yang terbuat dari kertas tertulis "DVD Repositori Ubuntu 7.10". "it's just kidding" gumanku dalam hati. ternyata beneran. kepingan tersebut adalah kepingan DVD.
"Repo (panggilan ringkas untuk repositori) Gutsy Gibbon 5 DVD," teriakku dalam hati masih tidak percaya. Bagaimana tidak luar biasa. 3 kepingan DVD Debian 4.0r0 yang aku punya, menurutku sudah terlalu banyak. nah, ini 5 DVD. biasanya kapasitas 1 DVD kisaran 4,9GB (untuk memudahkan hitungan kita bulatkan 5GB). maka 5 DVD setara 25GB!
inilah alasan yang membuat aku sangat tergoda mencicipi Ubuntu Linux 7.10 di laptop ummi. sempat sih beberapa kali mencoba Kubuntu 7.10 di kantor. Kubuntu diturunkan dari Ubuntu tetapi desktopnya memakai KDE --- sementara Ubuntu memakai GNOME. namun godaan itu akhirnya tidak mempan lantaran saat ini aku masih jatuh cinta pada Debian. tepatnya, GNU/Linux Debian 4.0r0. (abi)
jujur saja, aku sempat gak percaya dengan kepingan DVD ini meski covernya yang terbuat dari kertas tertulis "DVD Repositori Ubuntu 7.10". "it's just kidding" gumanku dalam hati. ternyata beneran. kepingan tersebut adalah kepingan DVD.
"Repo (panggilan ringkas untuk repositori) Gutsy Gibbon 5 DVD," teriakku dalam hati masih tidak percaya. Bagaimana tidak luar biasa. 3 kepingan DVD Debian 4.0r0 yang aku punya, menurutku sudah terlalu banyak. nah, ini 5 DVD. biasanya kapasitas 1 DVD kisaran 4,9GB (untuk memudahkan hitungan kita bulatkan 5GB). maka 5 DVD setara 25GB!
inilah alasan yang membuat aku sangat tergoda mencicipi Ubuntu Linux 7.10 di laptop ummi. sempat sih beberapa kali mencoba Kubuntu 7.10 di kantor. Kubuntu diturunkan dari Ubuntu tetapi desktopnya memakai KDE --- sementara Ubuntu memakai GNOME. namun godaan itu akhirnya tidak mempan lantaran saat ini aku masih jatuh cinta pada Debian. tepatnya, GNU/Linux Debian 4.0r0. (abi)
Comments