My First Blog

Beruntung sekali aku punya suami yang motivator ulung, sahabat yang lebih sering mendengar, kekasih yang punya hati seluas samudera, entertainer yang punya segudang canda-- kadang cerdas namun tak jarang konyol luar biasa--dan ayah yang tidak jarang jadi kuda bagi anak-anakku.

Dengan ilmunya yang sederhana, kekasihku itu mengajari banyak hal. Mulai hal-hal yang berbau ideal seperti bagaimana memaknai hidup secara sederhana, ikhlas tanpa batas, serta bagaimana menumbuhkembangkan cinta yang ada untuk menyebut beberapa. Atau hal-hal tehnis seperti bagaimana memilih ketela yang baru untuk membuat kolak atau yang sedikit gaul seperti bagaimana membuat blog seperti yang saat ini aku lakukan (thanks honey). Yap! Inilah hari pertama kutapakkan jari tangan dan pikiranku di dunia maya.


Terlambat? Untunglah aku penganut prinsip never too late. Aku berharap banyak dari aktifitasku ini karena aku ingin mendapat lebih dan menjadi lebih.

Tidak mudah bagiku-- ibu tiga orang balita dan akan menjadi empat dalam hitungan bulan, serta pegawai yang menghabiskan 8 jam kerja setiap hari di kantor-- untuk berkembang. Rutinitas kerja dan membesarkan anak-anak merupakan aktifitas utamaku. Dan itu membutuhkan energi yang luar biasa. Hampir-hampir aku tidak punya kesempatan untuk berkembang. Hidupku benar-benar stagnan.

Aku tidak hendak menjadikan kerja dan kesempatan membesarkan anak-anak sebagai alasan kebekuanku. Sungguh tidak bijak! Anak-anak dengan mata indahnya sangat tidak pantas dijadikan apologi. Justru di sini aku sampai pada kesadaran bahwa aku tidak cukup pintar dalam mengelola waktuku, the rest of my life.

Anak-anak adalah mutiara, tabunganku di masa depan, sementara pekerjaanku sebagai praktisi pendidikan sesungguhnya menawarkan berjuta peluang untuk menebar cinta dan kasih sayang. Eureuka!!! Aku telah menemukan cara pandang yang baru! Sekarang aku punya niat, semangat, motivasi, nyali, atau apapun namanya untuk menebus semuanya.

Life begins now!!!

Comments

Popular Posts