Sarapan Istimewa
Pagi saya terasa spesial. Buku Uraian Jiwa Menuai Hikmah karya ustad Sriyanto menemani menu
sarapan saya, ketan bubuk dan talas. Saya senang sekali bisa menyaksikan buku
ini terbit. Pasti ada kerja keras di belakangnya. Pasti ada konsistensi yang
mengiringi. Menyusun buku bukan hal yang mudah. Maka apresiasi yang tinggi saya
acungkan pada teman-teman yang berani mengambil langkah ini. Saya tulis
demikian bukan karena saya telah berhasil memproduksi beberapa buku tetapi saya
benar-benar merasakan jatuh bangunnya menulis buku. Apalagi jika itu buku
pertama.
Dari beberapa kegiatan kepenulisan yang pernah saya ikuti,
saya melihat dan merasakan bagaimana teman-teman mengalami kesulitan ketika
menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Bisa jadi karena belum terbiasa. Ketika
sudah lancar di depan pun bukan tidak mungkin menemui batu sandungan dalam
penyelesaiannya. Writer blocked,
bahasa kerennya. Di sinilah pentingnya
niat yang kuat dan ketangguhan. Jatuh, ayo bangun. Jatuh lagi, bangun lagi.
Lelah? Sudah pasti. Tapi ketika buku itu
jadi, ahhh.... hilanglah semua lelah. Yang
tersisa hanya perasaan bahagia dan rasa tidak percaya ...
“Ternyata saya bisa, ya”
Selamat kepada ustad Sriyanto atas lahirnya buku Uraian Jiwa Menuai Hikmah.
Comments