Selalu Ada Hikmah di Setiap Kejadian (1)

Kau tidak bisa merasakan betapa nikmatnya memiliki tubuh yang sehat sebelum mengalami apa yang disebut sakit. Pengalaman sakit menyisakan beragam pelajaran berharga dalam hidup. Sabar, syukur, tawakal, team work dengan pasangan, anak-anak, asisten rumah tangga, rekan kerja, serta seabreg pengelolaan emosi yang ada:sedih, takut, cemas, gembira semua bercampur jadi satu mewujud harmoni dalam hidup. Benarlah, Allah tidak akan menciptakan sesuatu itu dengan sia-sia meski yang diciptakan itu sebentuk penyakit.

Aku divonis struma uni nodusa beberapa minggu lalu dan harus menjalani operasi karena usia penyakit itu ternyata sudah cukup lama. Parahnya, aku tidak menyadari kalo kemana-mana aku gembol penyakit itu. Tidak salah sih sebenarnya karena aku tidak merasakan kelainan sedikitpun pada pangkal leherku hingga suatu hari seorang tetangga mendapatiku tidak berjilbab dan melihat leherku yang katanya agak bengkak, ada sebuah benjolan di sana. Ia menyarankan aku ke dokter dan segera memeriksakannya karena ia pernah mengantarkan temannya dengan kasus yang sama untuk operasi!


Karena rasa ingin tahuku yang tinggi segera kugogling: ada benjolan di leher! Innalillahi, semua rasa campur aduk demi membaca artikel demi artikel. Waspadai ada benjolan di leher, limfoma, bla…bla…bla… hui…segera lingkunganku menjadi terasa sempit, gloomy, stressfull pokoknya. Beberapa hari kuhanya bisa menekuri nasib sembari bertanya-tanya, masa sih sedemikian parah? Menekuri nasib tidak akan ada habisnya.

Aku segera berkonsultasi dengan seorang sahabat yang kebetulan seorang dokter. Ternyata penyakitku tidak terlalu parah. Orang dulu menyebut struma sebagai gondok. Jadi, aku mengalami pembengkakan kelenjar tiroid/gondok. Dan karena sudah lumayan besar maka harus diangkat.

Dua hari pertama aku hanya bisa menangis. Mengapa Allah memberi kejutan seperti ini? Meskipun suami dan anak-anak menguatkanku tetap saja ada perasaan gamang dan takut demi mendengar kata operasi. Namun hari ketiga aku mulai bangkit karena suami sakit. Okelah aku sakit, tapi aku gak ingin berkepanjangan memikirkannya. Aku harus berikhtiar. Bukankah Allah akan menilai ikhtiar kita?Dan kalau kita memintaNya, bukankah Ia akan mengabulkannya?

Dengan semangat itu aku mengurus segala hal menuju proses operasi sendiri. Mulai antri dari satu poli ke poli yang lain. Periksa ini-itu, menunggu hasil lab, rontgen, jantung. Ah, kalau ingat semua itu aku hanya bisa berdoa semoga Allah selalu memberi nikmat sehat pada kita semua. Amin. Di setiap poli yang kukunjungi selalu kusempatkan berkomunikasi dengan sesama pasien agar hati ini menjadi tenang. Ternyata aku nggak sendiri! Ternyata ada yang lebih parah dariku!Ternyata aku benar-benar bersyukur di balik sakitku ini Allah menyediakan banyak hikmah yang bisa kutularkan pada sesama.

Oya, Alhamdulillah, aku sudah bisa naik motor sendiri dan jarak rumah sakit dengan tempat tinggal tidak begitu jauh sehingga aku mulai merasa Allah sudah memudahkanku dalam banyak hal. Lebih kurang seminggu proses menuju operasi dan aku bisa kembali kerja. Untunglah lingkungan tempatku kerja adalah lingkungan yang baik dengan orang-orang yang baik. Aku menemukan ketenangan hati tatkala kutunaikan sholat hajat, mendengar anak-anak didikku melantunkan Asmaul Husna, menatap mata tajam mereka seolah menyuntikkan semangat hidup tersendiri. Sungguh, tidak ada yang sia-sia yang Allah ciptakan di dunia ini, penyakit sekalipun.

Setelah empat hari bekerja aku dapat panggilan kalo hari Sabtu, 12 Desember 2009 aku harus masuk rumah sakit dan hari Senin 14 Desember 2009 proses operasi dilaksanakan. (tobe continued)

Tulisan ini sudah dipublikasikan di https://www.facebook.com/notes/hernawati-kusuma/selalu-ada-hikmah-di-setiap-kejadian-1/225256051609

Comments

Popular Posts