Maman Sang Zoologist

Lain Safir lain Salman. Kalau Safirku begitu kinestesis maka Salman adalah sang pengamat kehidupan, hewan khususnya. Tidak kurang dari semut, nyamuk, belalang, kupu-kupu pernah jadi objek penelitiannya. Anehnya, hewan-hewan ini dengan mudah ditangkap Maman. Entah lem apa yang ada di tangannya sehingga ia dengan mudah menangkap semut, nyamuk, belalang, dan kupu-kupu. Pernah dalam satu hari ia mampu menangkap 4-5 belalang. Binatang tersebut kemudian dipelihara dalam sebuah keranjang plastik. Kemudian Maman akan memberinya makan dedaunan.


Karena Maman masih belum paham akan keselamatan hewan maka tak jarang belalang tersebut terjepit penutup keranjang. Kalau sudah begitu maka aku yang cerewet memaksanya melepas peliharaannya itu. Daripada menyiksa binatang, kan dosa. Seperti biasa, ia akan menangis.

Seminggu terakhir ini ia sedang menggeluti (dalam arti yang sesungguhnya) binatang yang lebih besar. Kucing. Mulanya ada seekor anak kucing yang masuk ke halaman rumah. Suara meongnya menarik perhatian Maman. Tidak lama kemudian ia sudah mengajaknya bicara, memberinya makan, dan tak lupa menentengnya kemana-mana. Tentu saja bersama teman-teman sebayanya. Ada sekitar 4-5 anak seusianya yang asyik dengan binatang ini. Padahal kucing tersebut kotor!

Saking jengkelnya aku pernah coba membuang kucing tersebut ke sawah di seberang perumahan namun ia kembali. Gak tanggung-tanggung, ia bawa tiga saudaranya. Jadilah sekarang ada empat anak kucing yang mewarnai kehidupan Maman dan teman-temannya. Dan Maman sangat piawai menggendongnya, Ia bahkan tidak takut dicakar. Pernah sih ia merasakan dicakar kucing tapi dasar Maman, menangis sebentar kemudian kembali asyik dengan kucingnya. Tentu saja, ia semakin jarang di rumah karena sang kucing berlari-lari di sepanjang jalan perumahan. Dan seperti di iklan-iklan di TV, ia akan pulang dengan baju dan badan yang kotor. Sering ia pulang menangis karena tercebur got.

Ketika di suatu hari Safir ingin dibelikan kura-kura, aku merasa itu momen yang sangat pas untuk mengalihkan perhatian Maman dari kucing. Segera kubelikan kura-kura dan benar saja. Kura-kura menarik minat zoologist tampan itu. Hari berikutnya kulengkapi dengan ikan-ikan mungil dan kutaruh dalam aquafil, semacam aquarium mini berbentuk toples. Tentu saja sang zoologist itu tidak puas sekedar melihat sang ikan maka tangan-tangan mungilnya segera meraup ikan-ikan di dalam toples itu.

Maman, ummi berdoa semoga engkau menjadi zoologist yang sholeh... amin

Comments

Anonymous said…
ini mah bukan resensi ibu. ini cerpen
Anonymous said…
kayaknya musti rajin update bu
Anonymous said…
terima kasih dah mampir. waduh kok belum di update sih?

Popular Posts