Anak-Anak Luar Biasa (2)

Barusan aku menyelesaikan tulisan tentang anak-anak di kelas bahasa Inggrisku. Sepuluh remaja laki-laki yang menuntut perhatian lebih dariku. Kini aku ingin menulis tentang anak-anak di bawah perwalianku sebagai wali kelas. Selfirst, begitu nama kependekan dari kelas sembilan ef. Kelas dengan 29 remaja muslimah yang benar-benar luar biasa!!!

Tiga kali berturut-turut menjadi kelas dengan rata-rata tertinggi menjadikan mereka sebagai pemilik piala bergilir tersebut. Sebuah kondisi yang memaksa tim bimbingan belajar membeli piala lagi. Dan hari ini, piala baru itu dipegang kelas Selfirst juga. Sungguh luar biasa!!!


Dan aku sebagai ibu mereka, tidak bisa tidak bangga pada mereka. I’m really really really proud of you, gals....

Tapi perang belumlah usai
Genderang baru ditabuh
Maka jangan pernah terlena
Jangan pernah menghadirkan setitik kesombongan sekalipun
Karena yang demikian akan menghancurkan...

Sungguh, Aku acungi semangat berkompetisi mereka. Dan karena sudah basah maka aku titip pesan pada mereka: Do not ever reduce your time for studying and praying.
Mengapa harus studying and praying? Karena kesuksesan itu bersumber dari keduanya. Belajar, berusaha, berlatih, dan berdo’a. Sebuah keseimbangan yang harus dijalankan karena orang bijak bilang: berdo’a tanpa berusaha itu malas namanya sementara berusaha tanpa berdo’a itu sombong namanya.

Anak-anak luar biasa tidak dilahirkan menjadi orang biasa.
Semoga Allah memberi kemudahan kepada mereka dan kami, para arsitek kehidupan ini dalam mendampingi mereka. Amin.

Comments

Popular Posts